Di Mesjid An-Nur, Malang, Jawa Timur Tahun 2009
Segala puji kami panjatkan ke Hadirat Allah Swt. Serta memohon shalawat dan salam ke atas Rasul-Nya yang mulia, para sahabat dan para pengikutnya yang mempertahankan perjuangan agama yang benar.
Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah Alhamdulillahirobil Alamin
Segala puji kami panjatkan ke Hadirat Allah Swt. Serta memohon shalawat dan salam ke atas Rasul-Nya yang mulia, para sahabat dan para pengikutnya yang mempertahankan perjuangan agama yang benar.
Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah Alhamdulillahirobil Alamin
Fuji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Di sore hari yang indah ini kita yang hadir di mesjid An-Nur semua telah diberikan Rahmat dan karunia Allah dalam keadaan beriman sehat wal’afiat.
Semoga sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Saya terima kasih, Pak Habib Muhammad yang telah memberikan kesempatan saya di sini.
Bapak-bapak para jamaah Mesjid An-Nur yang dimuliakan Allah, Ada rekan saya Mayjen TNI Jahari Siregar, ini satu angkatan dengan saya, Alhamdulillah saya kangen juga lama ga jumpa, tadi saya meresmikan, Samsat Corner beliau hadir, Alhamdulillah bisa datang kerumah Allah ini, masya allah bersama Panglima Bawijata/ Kostrad, Alhamdulillah.
Saya merasa berbahagia, dimuliakan sama Bapak-bapak suruh ke depan, masya Allah ini memang ciri-ciri orang yang beriman. Ciri-ciri orang yang beriman ini, jam-jam sholat dia selalu berada di rumah Allah, jadi kalau ada orang mengatakan “Saya beriman kepada Allah” tetapi kenyataan jam sholat dia tidak berada di rumah Allah, belum beriman. Allah maha mengetahui, maka itu kalau kita sudah istiqomah, sudah komitmen kepada Allah, saya beriman kepada Allah, jangan lupa jam-jam sholat harus mencari rumah Allah, “karena apa” sholat yang diperintahkan Allah yang lima waktu wajib itu langsung, perintah langsung dari Allah, tidak melalui Malaikat Jibril, tidak melalui wahyu, maka itu Kapolda bersama Panglima tidak berani sholat di Jalan, di Kantor ga berani ya. Kapolda sholat di mesjid, sujud kepada Allah biar pangkatnya bintang dua, sama-sama tetap sujud, karena ini nanti sementara dimintai pertanggungjawab sama Allah, hidup ini tidak lama, singkat sekali, lalu untuk apa hidup ini, saya membaca di surat.
Adzariyat : 56
Artinya: “Dan tidak aku ciptakan dan Manusia kecuali Aku ciptakan agar mereka menyembah kepada Ku ”
Berarti kita ini ada dua mahluk jin dan manusia, tidak untuk apa diciptkan Allah hanya untuk ibadah kepada Allah, saya jadi Polisi, Pak Jahari jadi TNI, Bapak-bapak jadi pengusaha ini hanya untuk ibadah kepada Allah, supaya lebih tegas lagi saya cari lagi, ketemu lagi surat Al-fatihah salah satu ayatnya :
Artinya : “Hanya kepadamu aku menyembah dan hanya kepadamu aku memohon pertolongan”
Dua dasar ini sudah jelas kita ini dihidupkan Allah di dunia untuk ibadah kepada Allah, satu lagi supaya jelas pada saat kita takbiratul ihram Allahhu Akbar (Allah Maha Besar) manusia maha kecil maha lemah, maka tidak ada lagi yang lebih hebat kecuali Allah. Keluar dari sholat tetap Allah Maha Besar, kita maha lemah, maka kita tidak boleh sombong.
Maka Kapolda juga tidak boleh sombong harus sujud, Pangab juga tidak boleh somgong harus sujud, salah satu niat kita.
Artinya : Sholat ku, matiku, ibadahku, hidupku hanya untuk Allah.
Jadi sudah jelas, ga susah lagi bahwa hidup ini hanya untuk ibadah kepada Allah. Lalu sekarang tinggal bagaimana kita menjabarkan hidup sebagai Polisi, sebagai Pengusaha, sebagai Dokter ibadah kepada Allah yang bagaimana, mudah sekali. habluminallah (hubungan kita dengan Allah) laksanakan perintah Allah, jauhi larangan Allah, itu ibadah kepada Allah. Ibadah kepada Allah melalui habluminannas, lakukan silaturahim, kasih sayang, zakat, infak, sedekah, saling tolong menolong. Tugas-tugas Polisi, tugas-tugas Dokter, tugas-tugas TNI, tugas-tugas para Alim Ulama, itu semua ibadah kepada Allah melalui habluminannas. Maka sesungguhnya ladang-ladang ibadah itu sudah menunggu kita, maka niatkan setiap hari setiap pagi, niatkan kegiatan kita setiap hari merupakan ibadah kita kepada Allah SWT, kalau saya jadi Polisi maka begitu bangun tidur yang pertama saya ingat adalah Allah, alhamdulillah ya Allah Engkau telah mengidupkan aku dari matiku sementara, alhamdulillah maka saya baca surat-surat ayat suci al-quran, kemudian saya berniat, ya Allah aku berniat akan ku jadikan kegiatanku hari ini sampai nanti aku mati sampai akhir hayatku merupakan amal baktiku kepada Mu sebagai anggota Polisi. Amin-amin.
Semua orang harus berniat, sewaktu-waktu ada Polisi, begitu dia bangun tidur di berniat berangkatlah kekantor, sampai di kantor di perintahkan komandannya. Ahmad kau bersama Arif berangkat ke Bank mengawal nasabah bank yang akan mengantar uangnya ke bank, berangkatlah dia, karena dia sudah niat ia jadikan tugasnya sebagai ibadah kepada Allah, sampai di pertengahan jalan ketemu perampok, perampok-perampok nasabah bank, uangnya dihadang diambil, ini Polisi dalam rangka membela yang hak memberantas yang batil, fight craim, tembak menembak, untuk melindungi harta orang dan jiwa dan raganya “gugur” sahid. Jadi tidak perlu kita ke Afganistan, ke Palestina untuk berjihad, di Malang bisa berjihad, dengan tugas kita, sama Dokter juga begitu ditengah jalan dirampok orang karena niatnya datang membantu orang karena Allah, TNI sama juga tugas ke Papua sana, ke Aceh, kontak tembak gugur “sahid” Insya Allah jadi ladang ibadah ini cukup besar, lalu Allah menjelaskan juga dalam hidup yang singkat ini Allah memperingatkan kepada kita dalam salah satu surat Al-ashr :
Artinya : Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi.
Ternyata benar manusia ini dari waktu-waktu, dari menit kemenit, dari jam ke jam, dari hari kehari, dari bulan ke bulan dari tahun ke tahun sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, “benar apa engga ini” benar namanya wahyu Allah engga salah. Katakan saja nilai sholat fa’jar dua rakaat itu nilainya lebih dari dunia dan seisinya, masya allah siapa yang tidak mau dunia dan seisinya, dikasih tanah 100 m, 1000 m orang berebut di kota malang ini “betul” apalagi nilainya lebih dari dunia dan seisinya, baru yang sunatnya apalagi yang wajibnya yang barusan kita empat rakaat sholat ashar lebih dari itu tapi yang datang berapa shaf tadi kalau di hitung udah banyak, kita ada berapa shaf tadi yah ada mungkin 10, 15 Insya Allah harusnya penuh orang berebut tempat untuk mendapatkan bumi-bumi dan tujuh lapis langit yang Allah janjikan, tapi yang datang baru segini.
Main tinju pun, ronde pertama kalau lengah “KO” kenapa kok bisa rahanya patah, hiduppun demikian lengah dari waktu ke waktu “Out” habis mati dalam keadaan tidak punya bekal, naudzubillah.
Maka Allah melanjutkanlagi firman dalam surat Al-Ashr : 3 :
Artinya : Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling memberi nasihat menasehati, ingat mengingatkan tentang kebenaran-kebenaran Allah dan ingat mengingatkan tentang kesabaran.
Hari ini saya duduk disini dalam rangka Watawasaubil hak watawa saubisober.
Maka manusia hamba Allah diwajibkan untuk berdakwah, bertausiyah baik secara lisan maupun praktek bil hak, sekarang yang baru kita lakukan baru dahwah bil lisan prakteknya belum.
Allah mengatakan kecuali orang-orang yang beriman, nah ciri-ciri orang yang beriman tadi sudah saya katakan bahwa setiap jam-jam sholat diberada di mesjid. Ternyata benar tidak ada tempat yang mulia di muka bumi ini kecuali mesjid, mushola dan langgar, saking mulianya masjid, mushola dan langgar dilindungi rahmat Allah. Allah menunjukan kepada kita badai sunami itu bencana yang paling dahsyat tidak ada yang bangun semua tiarap habis mesjidnya kokoh, musholahnya juga kokoh. Ada satu mushola di sunami Aceh Darusalam yang masih kokoh, situ gintung bendungan lepas jebol, air bah keluar tidak ada satupun yang berdiri semua habis mesjidnya kokoh “betul”.
Jember banjir bandang kiri kanan habis satu musholahnya kokoh. Artinya orang yang sholat di dalamnya, yang sering sholat dimesjid ini dia juga kokoh dunia akherat, maka itu saya perintahkan semua Polisi untuk yang sholat yang lima waktu harus dirumah Allah, supaya dia mendapat lindungan rahmat Allah, karena tugasnya berat, kakinya sebelah kalo salah-salah dikuburan, satu lagi disebelah kalau salah-salah dipenjara maka Kapolda tidak berani lagi sholat di rumah bersama Panglima kemana-mana sholatnya di mesjid, supaya anak buah ngikut, kalo kapoldanya sholat di mesjid kalau pak Panglimanya sholat di mesjid anak buahnya ngikut, sambil dakwah, dakwahnya Kapolda gampang tinggal “prit” apel. Sholat lima waktu dimesjid saya kasih contoh, semua ikut. Begitu mereka sholat kapolda dapat pahala sholat semua anak buahnya, “siapa yang tidak mau, masya Allah”. Karena jabatan ini nanti ditanya sama Allah, pangkat jabatan dikasih Allah didunia ini akan ditanya sama Allah.
Editor : KOMBESPOL DRS. H. JOHN HENDRI, SH, MH |
Suatu saat dijaman Rasulullah SAW ada seorang mualaf meninta jabatan dia katanya “Wahai Rasulullah berilaku aku jabatan di organisasi islam, jangan engkau ragukan islamku, imanku, aku sudah islam sejati” lalu apa yang dijawab oleh Rasulullah “wahai mualaf” “untuk apa enggkau meminta jabatan, sesungguhnya jabatan ini adalah semua amanah dari Allah, yang nanti banyak membuat orang bersedih dan menyesal dikemudian hari” kata-kata yang dapat manusia menyesal dikemudian hari karena banyak manusia ini lemah, tidak sempurna dia begitu dia menjabat, banyak amanah yang dia tidak lakukan sehingga apa, ia di dunia menjadi Kapolda jika dia tidak menjadi Kapolda yang benar, naudzubillah tempat Kapolda di neraka, untuk apa jadi Kapolda, tempatnya di neraka nanti naudzubuilah. Didunia dikawal-kawal di kasih anggota dikasih senjata, dikasih supir, dikasih macem-macem, dikasih kewenangan, tapi nanti di akherat masuk neraka “untuk apa” naudzubuilah lebih baik jadi biasa-biasa, Polisi, Bintara tapi surga, lebih baik lagi kalau jadi Kapolda “surga juga” subhanallah masya allah.
Ciri-ciri orang yang beriman itu selalu di mesjid, mudah-mudahan yang hadir ini orang-orang yang selalu beruntung beriman, kenapa? Pagi dicuci oleh Allah, subuh dicuci bersih dengan wudhu, nanti jam 8 ketemu dengan duha cuci lagi sama Allah, engga sempet di maksiat, siang sedikit ketemu lagi dengan dzuhur, cuci lagi, ketemu lagi dengan ashar ‘cuci lagi’ subhanallah ketemu lagi maghrib ‘cuci lagi’, ketemu lagi isya ‘cuci lagi’, abis isya udah ngantuk dia, udah ga kuat mau kemana, mau maksiat engga sempat, tidur dia, bangun jam dua jam tiga sholat malam, masya allah, itu pola hidupnya orang yang pandai mensiasati waktu-waktu kecuali Krop Polri yang nangkap/mengintai orang yang melakukan kejahatan, dia lain lagi hidupnya, walaupun dalam keadaan kondisi yang kritis, sholatnya bergantian, maka anggota-anggota saya, saya perintahkan disamping tugas, sholat jangan lupa, jam sholat separoh sholat separuh jaga, gantian, nanti abis sholat gantian, maka Ahlamdulillah hampir semua kasus di Jawa Timur terungkap. Amin.
Bahkan kurma yang ada di masjid Polda itu sekarang berbuah, saya baca di dalam Surat Al-Baqarah, “astaghfirullah al azim” “tidak boleh ujub, tidak boleh sombong” ini kehendah Allah.
“Barang siapa yang pandai mensyukuri nikmatku, akan kutambah nikmat padanya”. Yaitu berupa keamanan dan buah-buahan, Alhamdulillah Jawa Timur Aman.
Kita minta kepada Allah, Allah menunjukan bahwa kurma pun senang melihat makmur mesjidnya ini di penuhi oleh anggota Polisi Polda, setiap sholat penuh, ga pernah kosong, karena sudah perintah Kapolda dan yang disinipun kalau ada Polisi yang tidak sholat di mesjid yang tinggal dekat sini datangin, bilang sudah perintah Kapolda suruh sholat “berani engga”, Insya Allah.
Insya Allah Polisinya pun pasti mau, karena apa? Itu pangkat jabatan, kekuasaan ini, itu harus digunakan untuk agama, untuk membela agama Allah, kalau ulama hanya bisa bicara, tapi kalau Kapolda, Gubernur, masya Allah, Gubernur misalnya sholat di mesjid maka rakyatnya ikut semua, tinggal ngomong saja “Hai rakyatku, yang muslim kembali kepada Allah selalu di mesjid, yang lima waktu jangan lupa” beliau kasih contoh semua ikut, kekuasaan ini, tapi kalau ini tidak digunakan untu di jalan Allah, maka siap-siap akan dimintai pertanggungjawaban sama Allah, naudzubillah.
Inilah yang saya kadang-kadang beritahu kepada Kapolwil-Kapolwil, Kapolres kesempatan menjabat, kesempatan jadi pimpinan, ajak mereka yang baik jangan marah-marah. Kemaren subuh saya datang ke kantor, jam 4 pagi “ini contoh” buat Kapoles, Kapolwil, anak-anak jaga masih tidur “bangun-bangun” kawani Kapolda sholat berjamaah yah!, jadi enak “mau engga” “ mau” “siap pak siap”, padahal cuma ngomong “bangun-bangun” kita mau sholat subuh nih ga ada teman, tolong kawani Pak Kapolda “oh siap-siap” semua bangun, berrrrrrrrr....!!
Masya Allah, tinggal ngomong gitu aja, ga perlu marah-marah, maka pimpinan dilarang marah-marah. Marah itu berupa api, jadi amal, pahala kita habis gara-gara sekali marah, maka hindari marah ini, inilah ciri-ciri orang-orang yang beruntung, dia perbaharui sholatnya, dia tegakkan yang lima waktu di mesjid yang sunah di rumah sebanyak-banyaknya, supaya orang tidak tau, jadi amalanya itu tidak diketahui orang banyak, tapi di masjid dia lakukan.
Yang kedua tidak cukup dengan sholat diperbaiki untuk memperbaiki hablumininallah, dia tambah dengan dzikrullah, masya allah palaha dzikrullah satu kalimat “lailahailallah” lebih dari bumi dan tujuh lapis langit, orang-orang yang memahami ini dalam sekejap satu jam perdetak jantungnya dia isi dengan kalimat “Lailahaillalloh” 1 menit 60 detik, 1 menit 60 kalimat “lailahaillalloh” 1 jam 3600 detik. 3600 kalimat “lailahaillalloh”.
Dijaman Nabi Musa as, Nabi Musa meminta kepada Allah, “wahai Allah” ajarkanlah aku dzikir yang paling bagus” Allah mengatakan “Wahai Musa katakanlah laillahaillalloh” tiada tuhan selain Allah, ternyata Nabi musa suka protes, wahai Allah kalau kalimat ini sudah banyak orang yang berdzikir semacam ini, maunya Nabi Musa as mungkin yang lain, tetapi Allah menegaskan kembali kepada Allah “Wahai Musa sesungguhnya kalimat laillahaillallaoh apabila engkau timbang dengan seisi bumi dan tujuh lapis langit masih berat timbangannya kalimat laillahaillalloh”, dalam kesejap 1 jam orang- orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah ini dia sudah bisa membawa 3600 bumi-bumi dan 7 lapis langit menghadap Allah, sementara orang yang lengah, ketinggalan jauh, maka itulah para alim ulama, orang yang berilmu ini kemuliaannya diatas kita, 600 derajat diatas kita, kita jauh ketinggalan, ini orang-orang yang cerdik mensiasati waktu-waktu sholat dia tegakkan dzikir dia tambah membaca Al-quran setiap hari, setiap hari, paling sedikit dia 200 ayat, 200 ayat ga sampe 10 menit, jadi kalau kita biasakan setiap hari sebelum bekerja buka Al-quran, baca Al-quran, baca artinya, masya allah dahsyat, satu huruf arab kita baca dalam keadaan berwudhu tadi berdiri sholat, seratus keburukan dibuang Allah diganti dengan seratus kebaikan.
Jadi kalau sepuluh menit berapa?, setengah jam berapa?, lama-lama orang yang membaca Al-quran ini, masya Allah jadi baik dia, yang tadinya kikir jadi dermawan, yang tadinya jarang sholat jadi kepengen sholat, yang tadinya jarang berdzikir kepengen berdzikir, berubah semua, maka kalau kita ingin Polisinya berubah, maka Polisi wajib baca Al-quran.
Maka ini sekarang saya perintahkan mereka dan saya bagikan Al-quran untuk mereka semua untuk masyarakat, untuk Allah, supaya mereka sebelum bekerja sepeluh menit baca al-quran, baru kerja, nah itu, dan setiap hari kita hatamkan Al-quran untuk pada anggota saya begitu banyak hampir 42 ribu, lalu masa baca al-quran saja ga hatam-hatam, rugikan!, saya tinggal giring yang pandai-pandai baca Al-quran saya kumpulkan 30 orang hari ini, 30 orang besok, semua masing-masing 1 jus dalam sekejap 1 jam, sudah hatam al-quran, kemudian dia doa hatam, dia doain rakyatnya, dia doain pempinannya, dia doain bangsa ini, berapa pahala dia sudah dapat, masya Allah dahsyat.
Ini semua kemauan yang keras dan istikomah yang keras, Habluminallah bagus, sholat ditegakkan sekarang dia perbaiki habluminanas, dia menyambung tali silaturahmi, untuk memprbaiki habluminannas, dia keluarkan zakat, infak, sodakoh setiap hari, perhari mungkin berkali-kali walaupun hanya 1000 rupiah, tapi dia lakukan rutinitas setiap hari karena Allah, orang yang punya duit dikantongnya 10.000,- dia infakkan 1000 masih tinggi nilainya dari pada orang yang mengeluarkan duit 10.000 tapi dikantongnya masih 1 juta, “betul” jadi infak, zakat, sedekat itu tergantung dari berpa persen yang dia punyai, itu nilainya, jadi orang miskin, orang hidup pas-pasan bisa bersedekah, ga bisa sedekah pake uang, sedekah pake makanan, ga bisa sedekah pake makanan sedekah pake air, ga bisa sedekah pake air sedekah pake doa, masya Allah.
Inilah orang-orang yang beriman, beramal soleh kecuali orang-orang yang beriman beramal sholeh, tidak cukup dengan menyamung tali silaturahmi mengeluarkan zakat, infak, sedekah di jaga memperbaiki akhlaknya, budi pekertinya, tidak sombong, hatinya bersih, rendah hati, semua orang suka sama dia dari mulai anak-anak sampai orang tua, kakek-kakek semua senang karena akhlaknya, inilah ciri-ciri orang yang beruntung, “mari kita ikuti pa.! yang dilakukan orang-orang yang beruntung ini, lisannya selalu bersih ia jaga, tidak ngomongin orang, tidak menceritakan kesombongan dia, tidak macam-macam, pikiranya bersih tidak pernah buruk sangka kepada orang lain, hatinya bersih tidak pernah iri, dengki, sirik, kita liat zaman sekarang, naudzubillah, lisan digunakan untuk menghardik orang, lisan digunakan untuk mencaci orang, lisan digunakan untuk membuka aib orang, semua ajang dosa, tadi saya di katakan Pak Jauhari ada prediksi-prediksi orang-orang yang berilmu, tidak lama lagi akan hari kiamat, bisa jadi kalau melihat orang sekarang sudah lupa sama Allah lupa sama lisannya coba kita liat di media-media di TV baru statmen sebentar ini tanggapan-tanggapan negatif, macam-macam ini yang menimbulkan malapetaka hati-hati menggunakan lisan ini, gunakan untuk dijalan Allah, mengajak orang sholat, membicarakan firman Allah, membicarakan sunah-sunah Rasul, kalau ga bisa bicara mendingan diam, kalau ga bisa bicara yang enak, diam itu selamet, orang yang banyak bicara itu digiring setan dan iblis untuk masuk jurang, banyak contoh kemaren banyak orang yang bicara salah banyak yang memprotes akhirnya minta maaf, betul, maka kita lebih baik ga usah bicara, bicara di jalan Allah boleh, lisannya bersih hatinya bersih, apalagi seorang Polisi dilarang lisannya untuk bicara yang sombong-sombong pada masyarakat, masyarakat enak “betul yah” maka Polisi harus bicara lemah lebut, senyum, kalau ga bisa bicara yang enak, senyum, humanis, semua orang diterima, jangan buruk sangka, jangan kotor hati, bersih hati saja, Allah akan melindungi orang-orang yang baik sangka, baik hati, baik lisannya, orang gagah/ganteng dapat jabatan semuanya, tapi ngomongnya senga! Apa enak, ga enak kan!, cantik, sholatnya bagus, ibadahnya bagus tapi ngomongnya senga, ga enak juga maka itu, lisan ini menentukan sampai dimana tingkat habluminannas, hubungan silaturahim, kalau lisannya tidak baik banyak orang takut, akhirnya apa habluminannas, silaturahminya sedikit, padahal orang-orang yang beruntung itu selalu menjalin hubungan antar manusia yaitu silaturahim, sholat bagus, zakat bagus, tunaikan zakat, tegakkan sholat, dua ini jadi motifasi, jadi kalau kita mau perbaiki diri, lakukan dua ini dulu, tegakkan sholat tunaikan zakat, sholat tambah lagi dengan dzikrullah baca al-quran, doa kemudian zakat ditambah lagi dengan tali silaturahim ditambah lagi dengan memperbaiki akhlak budi pekerti, lisannya di jaga, pikiranya di jaga, hatinya di jaga, tangannya di jaga, tangan dipakai untuk merakit bom, membunuh orang lain itu tidak boleh, Allah melarang merusak bumi di muka bumi ini, tangan harus bersih banyak memberi, jangan banyak meminta, lebih banyak memberi, minta boleh hanya kepada Allah, jangan minta kepada selain Allah, jangan mengharap-harap kepada manusia, manusia bukan Allah, bisa sirik nanti sekarang ini kenyataan kalu kita tidak punya masalah langsung curhat kemanusia juga, jangan!, sholat malam, curhat kepada Allah, sholat malam itu Allah kasih waktu malam hari untuk curhat, nanti akan Allah jawab, Allah akan getarkan hati orang datang kepada kita tidak disangka-sangka masalah cair, yakin kepada Allah “Haqul yakin” Iyakana budu waiya kanas tain, hanya kepadaMu aku menyembah dan hanya kepadaMu aku mohon pertolongan. Maka supaya kita bisa mentauhidkan Allah, Rasulullah SAW menanamkan kalimat laillahaillalloh ini di depan kaum kafir qurais 13 tahun lamanya, tidak mudah kalimat laillahaillalloh muhammadurasulullah, itu berat 13 tahun, bayangkan, habluminalloh bagus, habluminannas bagus, sholatnya bagus, zakatnya bagus, tapi ngomongin orang juga bagus, bangkrut, karna ternyata apa? ditimbang-timbang amalnya ini lebih banyak dosanya dari pada amalnya, walaupun bagus sholatnya, walaupun amal sholehnya banyak tapi ngomongin orang juga banyak, habis, sehingga apa pahala habis dosa orang itu pun belum terbayar dipindahin ke kita......, maka kita disuruh dakwah, dzikir untuk menghindar dari dosa-dosa......, banyak-banyak berdzikir, banyak-banyak dakwah, dakwah ini wajib bagi hamba Allah, maka itu disampaikan bahwa sampaikanlah walaupun hanya satu ayat, hari ini saya berdakwah, sampaikan satu surat Al- Ash, sampaikan satu ayat apa saja, contoh kita ini belum berdakwah yang berdakwah para alim ulama, itu pun baru dahwah lisan yang prakteknya “bil haknya” sedikit sekali, masih kurang, kalau semua orang berdakwah, mesjid ini akan penuh katakanlah dakwah mengajak satu orang sholat sebagai hasil dakwahnya kepada Allah, tadi kita berapa shaf tadi, 15 shaf maka kalau satu orang ini bawa satu orang sebagai hasil dakwahnya maka besok kita bisa 30 shaf kali dua nanti bawa 1 lagi 60 shaf, masya Allah ga susah, tapi karna kemauan dakwah ini belum, ia memang kosong mesjid ini, dimana mana bukan disini, disini mungkin rame terus tapi ditempat lain kosong-kosong, karena dakwahnya belum, padahal dakwai ini paling mudah, begitu dapat gaji, ia kan gaji 2.5 juta ini Polisi pangkat Brigadir. “assalamualaikum” “walaikum salam” pak usman alhamdulillah saya dapat rezeki pak usman, saya mau neraktir bapak ayo kita makan dulu di Hoiru, paling habis sepuluh ribu, dua puluh ribu masih cukup uang kita, habis makin enak, ngobrol enak, ngeobrol in Allah jangan ngobrolin orang, ngobro sunah-sunah rosul, ngobrolin apa yang di omongin Kapolda hari ini, obrolin ga apa-apa sebagai dakwah kita, nanti abis makan, kita mau pulang, “besok saya itu ingin subuh di mesjid An-Nur ga ada temen, Pak Usman mau ga ngawanin saya”, “insya allah mau pak” karna kita sudah ke Hairu sudah kasih soto sama dia, masa diajak ga mau, kan mudah ngga perlu pake ayat-ayat kan, begitu dia datang sholat kita sudah punya bukti kepada Allah bahwa kita telah berdakwah mengajak orang sholat, begitu dia solat kita dapat pahala sholatnya orang ini, tanpa mengurangi pahala orang ini, masya allah, satu bulan terus kita jemput dia, selama setiap hari subuh satu bulan, supaya di juga istikomah kepada kita, nanti begitu satu bulan, dia sudah istiqomah kita lepas cari lagi dakwah yang baru, orang ini akan mengajak orang lain lagi, kita masih dapat, gara-gara kita dia jadi ngajak orang lain “betul” nanti dapat lagi pahala dari orang ini yang mengajak orang itu, orang yang diajak lagi, cucunya, buyutnya, cicitnya dapat lagi kita, sampai seterusnya ibarat kita nanam satu bahan pohon tumbuh cabang, tumbuh ranting, tumbuh daun, tumbuh bunga, tumbuh akar, banyak lagi pahala, tidak disangka-sangka engga mimpi apa, eh pahala saya sudah segede gunung uhud berupa emas, coba siapa yang tidak mau, ini para dakwah lakukan, ajak anak kita, saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita, anak buah kita, pimpinan kita, sahabat kita untuk datang kerumah Allah, alhamdulillah hari ini saya dapat pahala banyak ini, Pak Isa sudah calling saya, nanti Pak Anton sholat ashar disini, nah kalau saya mau sholat disini mesti kasih tau masyarakat suruh sholat semua, alhamdulillah rame ini, dan saya juga suruh Polisi ikut, saya dapat pahala sholatnya yang datang ini, berapa banyak saya dapatkan masya allah ini hidup, sehingga orang yang bangkrut tadi, sholatnya bagus, amal sholehnya bagus insya allah dengan pahala dakwah tertutupi, tapi kalau ngga dakwah habis.
Maka jangan lupa dakwah dan istigfar setiap saat, karena tiap hari kita ada dosa, astaghfirullahal adzim, insya allah hapus lagi Allah, dan setiap ketemu lagi orang minta maaf, ini untuk mensiasati dosa-dosa dari manusia, silaturahim, zakat, infak, sedekah, minta maaf.
Dua orang berjabat tangan, niat kepada Allah, ya allah aku berniat untuk minta maaf kepada orang itu dan orang itu sama-sama memaafkan, maka dua orang itu dosanya berguguran habis bersih, clean, clear, masya allah.
Inilah kiat-kiat, jadi sholat, dzakat dan dakwah. Satu lagi Watawa saubisober “sabar” sholatnya bagus, zakatnya bagus, dakwahnya bagus, tapi masih suka marah-marah, habis pahalanya kebakar, ibarat rumput kering itu, dibakar api habis, maka hindari marah-marah, harus sabar, orang yang sabar ini, masya allah hebat, ahlul jannah, suatu saat rasulullah memberikan tausiyah ini, didepan para kaum ibu, beliau mengatakan diantara kita ini ada satu wanita yang kulitnya hitam pekat, tidak cantik tapi dia ahlul jannah, ternyata wanita itu sebelumnya pernah menghadap Rasulullah SAW, wanita itu meminta kepada Rasulullah SAW “wahai Rasuluollah akuminta didoakan, mintakan kepada Allah supaya penyakit ku hilang sembuh, sebab aku ini kalau kumat penyakitku datang, kadang-kadang aku tidak sadarkan diri dan auratku terbuka, naudzubilah” tapi rasulullah mengatakan “wahai hamba allah, insya allah apabila aku doa kepada Allah, Allah akan mengijabah do’aku, aku seorang Nabi dan seorang Rasul, tetapi engkau pilih yang mana, ingin aku doakan kau sembuh atau engkau ahlul jannah, tapi sabar, ternyata wanita ini tercengang, dia pikir-pikir mendingan ahlul jannah, kadang-kadang saya juga engga terlalu berat menghadapi penyakit ini, lalu ia katakan ya Rasulullah “mendingan aku ahlul jannah” sudah engkau jangan doakan aku lagi, aku ikhlas menerima ujian ini dari Allah, saat itu namanya tercantum di lauhil mahpudz, wanita ini ahlul janaah, ahli surga, itulah sabar, maka itu, mari kita lakukan empat ini, tegakkan sholat, tunaikan zakat, banyak-banyak dakwah, banyak-banyak sabar, insya allah, menjadi orang-orang yang beruntung seperti apa yang dikatakan Allah, dijanjikan Allah dalam surat Al-Ashr : 3
Artinya : Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling memberi nasihat menasehati, ingat mengingatkan tentang kebenaran-kebenaran Allah dan ingat mengingatkan tentang kesabaran.
Saya kira itu mudah-mudahan bermanfaat, sampaikan salam saya kepada keluarga dan anak-anak, tetangga-tetangga, masyarakat disini, ini amanah harus disampaikan bener, karena kalau tidak disampaikan dosa nanti sekaligus dakwa, eh ada salam dari Kapolda, tadi Kapolda sholat ashar di masjid An-Nur bilangnya gini, kita disuruh sholat, zakat, dakwah, sabar, sambil nanti diuraikan sedikit-sedikit, atas pengertian masing-masing, dakwah sudah, insya allah itu materi dakwah, dan Pak Kapolda mau salam juga sama saya, berarti tidak sombong Kapolda ini.
Sampaikan salam saya, insya allah, dan permohonan maaf saya kepada keluarga dan anak-anak masyarakat kota Malang ini banyak amanat-amanat Polisi yang belum melakukan, masih banyak dosa-dosa kita ini.
Saya kira itu, mari kita berdoa kepada Allah :
Audzubillahi minasaitoni rojim.
Bismillahirohmaniraohim
Alhamdulillahi robil alamin
Hamdan yuwaafi ni'amahu wa yukaafiu mazzidah, Yaa rabbana laka'l hamdu kamaa yan baghi li jalaali wajhika'l kariimi wa 'adziimi sulthaanik, allah huma sholi’ala sayidina muhammad wa ala’ali sayidina muhammad, sholatan tunjina biha min jamiil ahwali wal afati wataqdhi lana biha min jamiil hajati watuthahhiruna biha min jami sayyiati watarfauna biha indaka alad daraja tiwa tuballighuna biha aqshal ghayati min jamiil khairati filhayati wabadal mamaati Allahumma Ina Nasaluka Wafil Ma dirofil makodir, allahuma na udzubila minsayima ada nabiukan muhammad nabiuka warosul.
Allahuma nasaluka mujiba birohmatika wa ajaima magfirotika wa salamatan min kuli ismin, wal ghonimata min kuli birin wal fauja bil janaatin wa najatam minannar wal af’wa indal hisab, robana la tujiq qulubana ba’da dahitataitana wablahana miladung karohmatan inaka antal wahab, robanag firlana waliwalidina warham huma kama robbauna shigoro wa jami’il muslimina wal muslimat, wal mu minina wal mu minat, al ahyai min hum wal amwat.
Robbana dzolamna anfusana, wa’inlam taghfirlana watarhamna lana kunnalana minal khosirin.
Ya Allah jadikanlah kami-kami ini, menjadi orang-orang yang ahli mensyukuri nikmatmu, ahli berterima kasih kepada Mu, ahli bersujud kepada Mu ya Allah.
Ya Allah jadikanlah kami-kami orang-orang yang berserah diri kepadaMu, ahli bertawakal kepadaMu, ahli bersabar kepadaMu, ahli berhukum kepada Mu ya Allah, jadikanlah kami-kami arang-orang yang memperbayak fardu-farduMu, memperbanyak sunah-sunah Rasululah dalam rangka mendekatkan diri kepada Mu ya Allah, jadikanlah kami orang-orang memohon meminta hanya kepada Mu ya Allah, dan Engkau kabulkan ya Allah, jadikan kami-kami orang-orang yang ahli berlindung kepadaMu, cukup denganMu ya Allah, maka Engkau lindung kami ya Allah.
Ya allah jadikanlah kami-kami jadi orang yang ahli membaca ayat suci al-quran, ahli berzikir untuk mengingatku, ahli berderma, berinfak, berzakat, Ya Allah jadikanlah kami jadi orang-orang yang ahli berdakawah, ahli sholat malam, ahli berpuasa ya Allah, jadikanlah kami-kami ini ahli surgaMu.
Robbana atina fidunya hasanah, wafilakhiroti hasanah wakina adza bannar Wa salelloh ala ali sayidina muhammadin wa ala ali washohbihi wasalam,Walhamdulillahi robbil alamin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.