TAHUN
BARU SEMANGAT BARU
Kombespol Drs. H. John Hendri, SH,
MH
“Dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS.
Al-Qashas : 77 )
Apakah
semua harapan kita di tahun lalu sudah tercapai?, mudah-mudahan saja, dan kita ucapkan selamat bagi yang sudah sukses
mencapai harapannya. Namun perlu diingatkan bahwa jangan terlalu mudah puas,
lalu hanyut dalam kepuasan itu, sehingga agenda-agenda besar yang menunggu
terlupakan. Karena sesungguhnya Allah SWT menginginkan kita lebih baik dan
terus lebih baik, kalau tahun lalu target pribadi kita telah terpenuhi,
kenaikan pangkat dan jabatan telah diperoleh, atau kendaraan yang
diidam-idamkan telah terparkir manis di halaman rumah kita, atau rumah besar
dengan modal tiga M (tiga kali minjam maksudnya) sudah berdiri megah di hadapakan
kita, dan lain sebagainya. Maka tantangan selanjutnya di tahun ini adalah, bagaimana
supaya pangkat dan jabatan, mobil idaman dan rumah kebanggan itu bisa menjadi
“Mesin pahala”.
dalam arti
kata bisa memberi manfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya, bukan malah
menjadikan kita semakin sombong dan menjauh dari masyarakat sekitar.
Bagi
yang belum berhasil meraih angan dan impiannya di tahun yang lalu, tetaplah
semangat dan terus bersemangat. Karena harapan-harapan yang belum tercapai
bukan merupakan sesuatu kegagalan, melainkan sesuatu yang masih tertunda, tidak
perlu kita meratapinya, karena yang kita butuhkan adalah semangat dan
keyakinan.
Semangat
adalah ekspresi dari sikap percaya diri bahwa kita pasti bisa, dan keyakinan
merupakan ekspresi kepasrahan totalitas
kita kepada Allah. Keyakinan itu akan berkata bahwa “Engkau hanya wajib
berusaha-dan berusaha, sedangkan perkara berhasil tidaknya adalah urusan Allah.
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya
kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.
(QS. Al-Insyirah: 7-8)
Kegagalan boleh saja membuat
kita bersedih, hal itu manusiawi sebagaimana Rasul juga pernah bersedih karena
merasa gagal. Tapi jangan berlama-lama dalam kesedihan, sebab syetan akan
datang menghembuskan rasa putus asa, dan kalau rasa ini sudah menghinggapi hati
maka buruk sangka kepada Allah akan terjadi, dan kalau seseorang sudah buruk
sangka kepada Allah maka rahmat Allah akan semakin jauh darinya, dan diapun
akan termasuk golongan orang kafir dan golongan orang sesat :
“...Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir." ( QS. Yusuf : 87 ).
“Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang
berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” ( QS. Al-Hijr : 56 ).
Bisa jadi juga kita telah berusaha semaksimal
kemampuan kita, namun angan dan mimpi belum juga tercapai, sampai-sampai muncul
cemburu di hati, karena teman seleting seperjuangan atau kawan sebaya dan
sepermainan hidupnya sudah mapan. Ada juga orang yang biasa-biasa saja,
kemampuan dan prestasinya mungkin tidak terlalu menonjol dibanding kita, tapi
nasibnya bagus, karirnya mulus, pangkat dan jabatan naik terus. Di sinilah
letak ujian keimanan yang sesungguhnya, apakah kita ridha atas segala ketentuanNya
:
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia
berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja
yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya
sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( QS. Al-Fath : 2 ).
BILA TARGET BELUM
TERCAPAI ?
Keadaan seperti ini biasanya akan dimanfaatkan syetan
untuk membisikkan hasud dan dengki di hati kita, sampai-sampai hubungan
pertemanan dan jiwa korp kesatuan sirna ditelan rasa iri dan cemburu. Tapi bagi
orang yang beriman rasa itu tidak akan menghinggapinya, karena ia yakin
ketentuan Allah yang berlaku terhadap
dirinya adalah yang terbaik bagi diri dan keluarganya,
firman Allah :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 216).
Pepatah lama mengatakan “Kegagalan
adalah keberhasilan yang tertunda”, maka hapuslah kata putus asa dan berpangku tangan dari
kamus anda. “Bangunlah ketika yang lain sedang tertidur, berjalanlah ketika
yang lain sudah bangun, berlarilah ketika yang lain sedang berjalan, dan
terbanglah ketika yang lain sedang berlari, lalu disaat yang lain ikut terbang
bersama anda, maka saat itu anda telah SUKSES.
TENTUKAN TANGGAL
DARI CITA-CITA
Mario Teguh berkata :”
Banyak orang menyangka ia telah bercita-cita, padahal ia baru mulai
berangan-angan, karena cita-cita itu adalah “Target yang bertanggal”. Bila
menghendaki sesuatu biasakanlah menetapkan tanggal pencapaiannya, supaya
semangat terbakar, dan kita pun terpacu mengejar target, dalam keadaan seperti
ini, tubuh akan mengeluarkan segala kemampuannya, rela tidur larut
malam dan siap bangun di waktu shubuh.
Sebenarnya Allah SWT
menginginkan kita bekerja secara terencana dan terorganisir, bukan asal
menetapkan keinginan, lalu bagaimana dan kapan terlaksana diserahkan sepenuhnya
kepada Tuhan. (QS. As-Shaf : 3). Maka mulailah mencatat setiap target tahunan
kita, buat tanggal mulainya dan prediksi tanggal pencapaiannya, kemudian jangan
lupa sertakan nadzar yang baik dalam perencanaan itu, seperti menghajikan
orangtua, bersedekah kepada fakir miskin, menyumbang mesjid, dan sebagainya,
lalu perhatikan apa yang akan terjadi?...
JANGAN MENYERAH
Tak
ada manusia yang terlahir sempurna...
Jangan
kau sesali segala yang telah terjadi...
kita
pasti pernah dapatkan cobaan yang berat...
Seakan
hidup ini tak ada artinya lagi...
Syukuri
apa yang ada
hidup adalah anugerah...
hidup adalah anugerah...
tetap
jalani hidup ini
melakukan yang terbaik...
melakukan yang terbaik...
Tuhan
pasti kan menunjuk
kan...kebesaran
dan kuasa-Nya...Bagi hamba-Nya yang sabar.dan tak kenal putus asa.
Jangan
menyerah...
Jangan
menyerah...
Jangan menyerah.. by d'massive
HADAPI
HIDUP DENGAN SENYUM
“Senyummu bagi saudaramu adalah sedekah” itulah pesan
singkat baginda Rasul sejak empat belas abad yang lalu. Sampai hari ini teori
senyuman ini masih tetap berlaku dan terbutki keampuhannya, setiap agama
mengajarkannya, semua motivator menyarankannya dan hanya orang yang MMS
(miring-miring sikit) yang menolaknya.
Seberapa seringkah Anda tersenyum? sejam sekali?
sehari sekali? seminggu sekali? Atau orang disekeliling anda akan takut
tiba-tiba turun hujan kalau anda tersenyum? (karena tak pernah senyum).
Walaupun sederhana, senyum merupakan sesuatu yang
memiliki kekuatan luar biasa. Tekanan kerja, masalah rumah tangga, masalah kantor, dan padatnya aktivitas, terkadang membuat kita lupa tersenyum. Maka mulai
sekaranglah saatnya mulai menebar senyum. Senyum menatap masa depan dan senyum
menghadapi tantangan. Mengapa? Karena kita yakin bahwa hidup di dunia hanyalah
sementara,
permainan yang penuh sandiwara, baik dan buruk itu
adalah ujian dariNya, kaya dan miskin adalah ketentuanNya, sukses atau gagal
adalah kehendakNya : “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika
kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu...” (QS. Muhammad : 36).
Memulai
aktivitas dengan senyum dapat menyetel nada suara, menciptakan kesan mendalam
bagi siapa saja, makanya Juru foto di seluruh dunia meminta kita tersenyum
sebelum difoto, dan coba perhatikan ketika bayi tersenyum, dia menghidupkan
seluruh ruangan dan menjadikan orang-orang di sekelilingnya tersenyum.
So, mari kita
mulai menapaki hari di awal tahun ini dengan semangat baru. Senyum karena
keyakinan menghadapi masa depan adalah modal paling besar untuk masa depan,
karena kehendak Allah akan berlaku sebagaimana prasangka kita kepadaNya. WALLAHU A’LAM.
0 Response to "TAHUN BARU SEMANGAT BARU"
Post a Comment