SEJARAH KELAHIRAN NABI ISA AS
“Ingatlah ketika
Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu
(dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat daripada-Nya,
namanya Al Masih Isa utera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat
dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),”. (QS. Ali-Imran:45)
MARYAM YANG SOLEHAH IBUNDA NABI ISA AS.
Maryam
adalah seorang wanita solehah, ibunya bernama Hannah, bapaknya Yoakhim dari keluarga
Imran yang terkenal ketaatan dan kebaikannya, sehingga salah
satu surah dalam Alqur’an dinamai surah Ali Imran (keluarga
Imran), sedari kecil Imran sang bapak sudah menyerahkan Maryam kepada Allah
agar dipelihara dari godaan syetan, baca QS.Ali Imran:36.
Maryam
benar-benar anak gadis yang salehah, akhlaknya terpuji dan pergaulannya
terjaga, Maryam dititipkan kepada pamannya (nabi Zakariya) untuk mendidiknya,
hampir seluruh waktunya dihabiskan di Mihrab (tempat ibadah), karena
ketaatannya beribadah maka Allah menurunkan makanan untuknya langsung dari
sorga, baca QS. Ali Imran :37, 45 dan 47.
Di rumah pamannya itu Maryam mendatangkan kebahagiaan
tersendiri bagi keluarga Zakaria, terlebih lagi karena saat itu nabi Zakaria
belum juga dikaruniai keturunan, siang malam nabi Zakaria berdo’a kepada Allah,
agar ia dikaruniai anak soleh seperti Maryam. (baca QS. 3:38 dan 19:2-6).
Permohonan nabi Zakaria dikabulkan Allah, datanglah seorang malaikat membawa
kabar gembira, akan seorang anak yang akan lahir bernama Yahya, seorang anak
laki-laki soleh yang sebelumnya Allah belum pernah menciptakan seorang yang serupa dengan dia (baca QS. 3:39 dan
19:7). Yahya dilahirkan ketika Zakaria telah mencapai usia lanjut (3:40-41;
19:8-11). Yahya seorang anak yang pandai
berbakti kepada Allah dan kepada kedua orang tuanya dan sekali-kali tidak
sombong (19:12-15). Setelah dewasa Yahya diangkat sebagai Nabi Utusan Allah
kepada bangsa Israel.
Kembali kepada Maryam yang sangat menjaga pergaulan
terutama dengan kaum lelaki. Tiba-tiba
ia didatangi seorang laki-laki
Maryam amat terkejut dan takut, ia mohon perlindungan kepada Allah dari
kejahatan laki-laki itu. Jibril memperkenalkan diri, bahwa dirinya bukanlah laki-laki
jahat, melainkan seorang Utusan Allah untuk menyampaikan kabar gembira, bahwa Maryam adalah wanita yang terpilih dan
disucikan, dan Maryam akan melahirkan seorang anak laki-laki yang suci, namanya
Al-Masih Isa Ibnu Maryam, yang dihormati di dunia dan akhirat dan tergolong
orang-orang tulus dan dekat dengan Allah, ia akan melaksanakan tugas sebagai
Nabi sampai usia lanjut (baca QS. 3:42-46 dan 19 : 17-19).
Mendengar kabar ini perasaan Maryam campur aduk, di
satu sisi ia bergembira karena Allah menjadikannya wanita terpilih, di sisi lain
ia sangat sedih karena mendapat kabar akan melahirkan seorang anak laki-laki, padahal
ia belum menikah bagaimana bisa terjadi? dan
bagimana nanti tanggapan orang kepadanya?. Malaikat kemudian
menghiburnya dan mengatakan bahwa sebenarnya Maryam adalah orang yang
beruntung, di kampungnya ia diperebutkan
untuk dijadikan istri, sementara di sisi Allah ia dimuliakan, “Engkau tidak
usah bersedih, Allah akan mempermudah masa persalinanmu dan akan menyelesaikan
segala masalah yang timbul di kemudian hari, anak yang akan engkau klahirkan
ini adalah anak yang ditunggu – tunggu oleh Bani Israil (baca QS.3:44,47 dan
19:20-21).
Karena
kehamilannya Maryam dituduh berzina, untuk menghindari cemoohan
masyarakat sekitar, maka ia mengasingkan diri ke tempat terpencil di sekitar Betlehem, di tengah
kesendiriannya ia dihinggapi rasa putus asa, rasa sakit hendak melahirkan
seorang diri membuatnya berkata “Andai aku mati sebelum ini”
QS. 4:156
dan QS. 19: 22-23).
BENARKAH NABI ISA LAHIR PADA TANGGAL 25
DESEMBER ?
B.J.Boland dalam buku “Terjadilah di Betlehem mengatakan
bahwa sebenarnya tidak ada yang mengetahui secara pasti tanggal kelahiran
Al-Masih itu, mungkin bulan September-Oktober tahun 6 tahun 7 SM. Natal baru
dirayakan oleh Jemaat Rhoma tahun 354 M, di Konstantinopel sejak tahun 376M dan
di Antiochia sejak tahun 388 M .
Ada juga yang
berpendapat 25 Desember adalah hari lahir dewa matahari, seperti dikatakan Dr.
H.I. Enklar dalam buku “Sejarah Ringkas Gereja”
hari Natal 25 Desember berasal dari Rhoma abad ke IV sebagai pengganti
pesta kafir, yang dirayakan pada pertengahan musim dingin, karena saat itu
matahari mulai bersinar, semakin hari semakin panas.
Jadi, Al-Masih tidak dilahirkan pada tanggal 25
Desember sebagai mana diyakini oleh umat Kristen sekarang. Jika Al-Masih
dilahirkan pada tanggal 25 Desember, dustalah cerita Lukas, bahwa ketika
Al-Masih dilahirkan, pada malam itu banyak para penggembala berada di padang
menjaga kawanan ternak mereka (Lukas 2:8). Hal ini tak mungkin terjadi pada
tanggal 25 Desember, sebab pada tanggal tersebut di daerah 23 ½ – 66 ½ L.U. Sedang
musim dingin.
Selanjutnya dijelaskan Usener bahwa pada mulanya orang
merayakan Natal pada tanggal 6 Januari, kemudian pada tahun 353 M Paus Liberius
menggantinya menjadi tanggal 25 Desember. Hal yang senada juga dikatakan
seorang mantan biarawati Mua’allaf yaitu Hj. Irene.
Budaya materialisme sebenarnya adalah
peninggalan orang jahiliyah, mereka mendewa-dewakan harta benda, dan
membangga-banggakan anak keturunan yang banyak. Saking materialistisnya orang
itu, bahkan Tuhan pun harus dibendakan
supaya nampak oleh mata, lalu merekapun
membuat patung untuk disembah, padahal hati kecil mereka berkata Tuhan yang
sesungguhnya adalah Allah yang tidak terjangkau oleh panca indra (lih. QS.
Az-Zumar: 38 dan Az-Zukhruf : 87).
Bagaimana dengan fenomena hari ini?, apakah
sesudah empat belas setengah abad Islam ini datang, kita ummat Islam sudah
terbebas dari sikap materialistis?. Di saat kita pulang kampung, siapakah yang
mendapat sambutan antusias dari sanak keluarga?, adakah orang yang pulang
membawa ide-ide perubahan, atau yang pulang membawa oleh-oleh dan setumpuk
barang bawaan?. Di saat Pilkada tiba, siapakah yang potensial menjadi
pemenangnya?, apakah orang yang punya ide brilian dengan gelar akademis dan
pengalaman yang meyakinkan?, atau orang yang punya duit milyaran dengan tim
sukses yang sibuk membagi-bagikan bantuan?.
DI SAAT JUMLAH DAN ANGKA JADI PATOKAN
Tak jarang seorang pimpinan memberikan
penilaian negatif kepada seorang bawahan, hanya karena jumlah kesalahan seorang
bawahan itu lebih banyak dibanding yang lainnya, tanpa mempertimbangkan potensi
kesalahan dan resiko objektif dari tugasnya. Sebagaimana biasanya, pegawai yang
memiliki kepandaian akan lebih sering disuruh dibanding yang gak bisa apa-apa,
yang pemberani akan lebih sering diutus dibanding yang penakut, yang punya
keperdulian tinggi akan lebih banyak bertanya dan memberi masukan daripada yang
cari aman, dalam kondisi seperti ini,
adilkah mereka dinilai lebih buruk karena lebih banyak melakukan kesalahan
dibanding yang lain?.
Realitanya banyak orang dizhalimi karena
penilaian berdasarkan angka, reward and
funishment tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan akhirnya yang
berkembang adalah sikap passif alias cari aman ( Safety Player).
DETIK-DETIK KELAHIRAN
Genap usia dalam kandungan maka
tibalah saatnya melahirkan Maka rasa
sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia
berkata:
"Aduhai, alangkah baiknya aku mati
sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan." Maka Jibril menyerunya dari
tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu
telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah
pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah
kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan
bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah,
maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini."
(QS. Maryam : 22-26).
“Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan
bahwa Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada
Tuhan selain Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan
itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih. (QS. Al-Maidah :73).
0 Response to "SEJARAH KELAHIRAN NABI ISA AS"
Post a Comment